Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai - Emha Ainun Nadjib
Judul Buku : Anggukan
Ritmis Kaki Pak Kyai
Penulis : Emha Ainun
Nadjib
Entah
kalimat apa yang dapat saya tuliskan untuk menggambarkan buku ini. Rasanya
semua kalimat tidak akan bisa mewakilkan secara penuh atas isi dalam buku ini.
Buku
ini adalah kumpulan tulisan dari seorang "cendekiawan" bernama Emha
Ainun Najib. Dia memiliki perhatian tentang isu-isu kehidupan kemanusiaan.
Bahkan tidak hanya itu dunia per-ghaib-an pun tak luput jadi pembahasannya.
Tulisanya
rata-rata berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang menggelisahkannya yang secara
ajaib bin aneh dapat dia kemas sedemikian rupa sehingga menjadi kegelisahan
kita bersama. Dia memandang sebuah fenomena dengan sudut pandang yang unik dan
bahkan terkadang tak terpikirkan oleh
kita barang secuilpun. Dia mampu "ngonceki" sedemikian bersih untuk
dibahas dengan ketajaman yang liar biasa
Sehingga
tak jarang tulisannya berupa kritik tentang kehidupan kita sehari-hari, bahkan
pemerintah dan para ustad pun tidak luput dari kritiknya. salah satu kritik
yang menarik untuk saya adalah ketika membahas "kendaraan" dakwah
para mubaligh reformis dalam menyebarkan ajaran. Yang mana seringkali mereka
mengabaikan estetika dalam berdakwah. Contohnya adalah larangan memakai
"lagu" ketika mengumandangkan adzan. Padahal menurutnya adzan adalah
"pasukan garda terdepan" dalam islam. Jika azan saja dilarang memakai
lagu, alias lempeng-lempeng saja, ditambah suara muadzin (orang yang beradzan) yang
fals bagaimana orang lain akan tertarik dengan Islam?
Padahal
jika dipikir lebih dalam, apakah ada bunyi yang bisa lepas dari lagu? Apa yang
dimaksud lagu? Apakah seseorang ketika berbicara bisa disebut tidak menggunakan
lagu?. Menurutnya adzan boleh dilantunkan dengan lagu apapun asal ia dapat
merangsang jiwa untuk memasuki rasa tauhid. Tidak harus dengan lagu Arab atau
lagu non Arab. Bahkan dengan slendro pelog Jawa pun juga boleh. Karena jika adzan
saja seperti ini (berantakan dan tidak memperdulikan estetika) bagaimana kita
akan lebih kreatif memperkenalkan Islam di bidang bidang lain yang lebih
mendalam seperti filsafat pemikiran, ilmu Quraniyah, atau terjemahan terjemahan
praksisnya? -Katanya, dalam tulisannya berjudul "Adzan Slendro Pelog"
0 Response to "Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai - Emha Ainun Nadjib"
Post a Comment