Cinta, Kesehatan, Dan Munajat Emha Ainun Nadjib - Ade Hasman

Pengabdian dan Keikhlasan Emha
          
Judul buku : Cinta, Kesehatan, Dan Munajat Emha Ainun Nadjib
Penulis : dr. Ade Hashman
Halaman : XVI +363
lebih banyak buku klik di sini

Buku ini bukanlah buku untuk mempelajari emha melainkan sebaliknya yaitu belajar daei Emha. Banyak yang tertarik menjadikan emha sebagai wacana kehidupannya dikarenakan diusianya yang saat ini, dia masih sangat sehat dan prima, bahkan masih produktif ditengah kesibukannya yang luar biasa. Dan dari penelitian yang dilakukan terkuaklah ternyata gaya hidup emha begitu dinamis dan berirama. Pemikiran dan anggapannya terhadap segala hal sedikit banyak mempengaruhi kekuatan dan kesehatannya. Dan hal itu begitu indah dituliskan oleh seorang dokter lulusan Universitas Gajah Mada dr Ade Hasman
Dalam bukunya diungkapkan bahwa orang sehat yang memiliki kebugaran dan umur panjang karena pengaruh endorfin dalam dirinya. Mereka mempunyai ambang stres yang tinggi sehingga lebih kuat menjalani hidup. Mereka mampu mengolah apa yang ia terima dengan cara yang berbeda. Karena menurut emha kesehatan bermula dari pikirannya. Bagaimana cara ia berfikir, mamaknai hidup dan menyesuaikan diri dengan gelombang keilahian. William, dokter berusia 106 tahun yang masih produktif menulis artikel kesehatan memeberikan saran terhadap kebugaran fisik dan usia panjang. Salah satunya adalah jangan biarkan diri kita makan terlalu banyak dan untuk selalu menjaga aktivitas intelktualnya. Seperti membaca, dan menyingkirkan ketakutan dn  hal-hal negatif. Karena selain elemen-elemen materi seperti glukosa dan oksigen, otak juga mengonsumsi informasi (berita, peristiwa, bahan bacaan, tontonan).
Emha mengatakan bahawa sumber utama kesehatan adalah pikiran. Bagaimana seseorang meneganal batas, paham ketentuan, takaran dan dosis yang tepat bagi hidupnya. Dan salah satu manajemen yang dilakukan adalah dengan kejujuran dalam berpikir. berpikir memengaruhi irama kesehatan tubuh. Jika sejak dari pusat komando sudah tidak jujur, akan terjadi dismanajemen dalam delegasi perintah-perintahnya. Pikiran yang objektif, selaras dengan fakta, akan membuat energi di dalam tubuh bebas mengalir. Tidak terjadi korsleting arus energi ketika seseorang berpikir jujur. Ketahuilah, salah satu tugas terberat yang dibebankan pada otak adalah berbohong. Manusia hanya menggunakan empat bagian otak saat berkata jujur, sedangkan saat berdusta manusia dipaksa bekerja memakai sembilan bagian otak.
sel-sel tubuh akan sehat dan jiwa akan kuat bila kita menghadapi persoalan apa pun dengan adil sejak dari pikiran. Tidak boleh ada kecurangan. Pola pikir kita akan memengaruhi kondisi tubuh. Dalam bahasa medis yang lebih teknis, jenis pikiran tertentu akan mengeluarkan jenis hormon tertentu. Pikiran mengaktifkan sistem saraf otonom (simpatik atau parasimpatik), yang imbasnya memengaruhi berbagai sistem organ, antara lain fungsi jantung, sistem pernapasan, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh. Contohnya adalah ketika otak tereksitasi marah akan terjadi gejolak hebat yakni jantung berdenyut lebih cepat, korteks adrenal di ginjal mengeluarkan hormon adrenalin, frekuensi napas bertambah cepat, sehingga akan merugikan kesehatan tubuhnya.
Untuk mengurangi itu maka kita haruslah selalu berfikir positif, dan sebenarnya risalah ilahi sudah meyediakan perangkat agar kita selalu berpikiran positif dalam hidup  sehingga menjadikan kita bahagia dalam keadaan apapun. Perangkat itu adalah sabar dan syukur. Hidup haruslah kuat, tidak boleh menderita karena penderitaan, tak boleh terbebani oleh beban. Jika kita merasakan beban yang berat maka berdoalah. Berdoalah untuk supaya diberi tambahan kekuatan sehingga kuat menahan beban itu, bukan berdoa supaya diringankan beban itu.
                Menurut emha semua pada akhirnya dapat kita syukuri Musibah sekalipun "hanya tinggal" diterima sebagai rezeki, sehingga ujungnya yang terbit hanyalah rasa syukur.Fihii khairun insya Allah (di dalamnya terdapat kebaikan) adalah "mantra sakti" untuk menanamkan kesadaran bahwa tiada sesuatu yang tidak memiliki hikmah dan kebaikan dalam hidup. Jangan berbuat baik saja, tetapi temukan juga kenikmatan dalam berbuat baik, temukan kelezatan dalam perintah ibadah. Hidup harus bergembira. Jangan mudah tertekan oleh dunia. Isi dan penuhi hati dengan Allah. Hal demikian hanya bisa terjadi bila kita menghadirkan Allah untuk terlibat dalam problem yang dihadapi. Sungguh konyol dan bodoh bila ada manusia petantang-petenteng mengarungi badai ombak kehidupan dengan mengandalkan kemampuan dirinya saja, tanpa melibatkan Allah.

Dalam hal makanan dan berpuasa
Kita tentu mengetahui sebuah ayat yang menganjurkan kita makan tidak berlebihan, begitu juga hadist nabi yang menerangkan untuk berhenti makan sebelum kenyang. Kedua perintah tersebut ternyata berimplikasi positif terhadap kesehatan tubuh manusia. Lapar itu baik, tapi bukan kelaparan. Kenyang itu buruk dan kekenyangan adalah sangat buruk. Emha dalam pengaturan makan selalu membatasi dirinya untuk tidak kenyang. Dia berusaha mengikuti perintah diatas. Untuk menu yang dianggap kurang sehat kadang emha sering mengadakan semacam kolusi.  Dia memakan suguhan yang diberikan kepadanya, atau ketika sedang makan bersama teman-temannya atas dasar cinta kepada mereka, dia memakannya bukan atas kehendak dirinya melainkan menjaga perasaan orang yang memberinya. Sehingga mungkin Alloh menjadi tidak tega kepadanya dan membuat makanan itu tidaj berefek buruk kepada kesehatannya. Toh yang memberi sakit dan sehat adalah Allah SWT
Maih banyak yang belum sempat dituliskan dalam ringkasan singkat ini, seperti pengaruh perjuangan, pengaruh tertawa, pengaruh sholawat, duduk iftirosy yang sering dilakukan emha diatas panggung, energi dari cinta dan keikhlasan, mencari hikmah dalam sakit --(ujian (maka akan naik kelas), cobaan (ladang amal), dan hukuman(supaya bersih dari dosa))--, Dan masih banyak yang lainnya.


Kesimpulan : Kesehatan hadir dari ketenteraman hati, ketepatan berpikir, dan kebahagiaan spiritual. Ada berbagai praktik religius, seperti doa, wirid, dan shalawat, yang juga punya kontribusi penting terhadap kesehatan. Sementara itu, juga ada sejumlah variabel negatif non-material (seperti trauma kehidupan, kekecewaan berkepanjangan, depresi terselubung. kesepian yang tidak teruraikan, perasaan tidak berharga, dan emosi negatif lainnya-kebencian, kedengkian, amarah, dan dendam) yang mengendap di sungai jiwa, lalu suatu ketika muncul ke permukaan dan dibaca sebagai suatu penyakit.
Semua jenis kesedihan, kekecewaan, rasa frustrasi, depresi, dan putus asa kini terbukti mencederai sistem imunitas manusia dan merusak tatanan homeostatis yang ada. Tubuh manusia, dengan segala detailnya, dibentuk dan dipengaruhi oleh rangkaian pengalaman hidup. Sedih-gembira, duka- bahagia, dan seluruh elemen psikologis bergabung menyatu membentuk dirinya. Sehat dan sakit bisa jadi merupakan wujud dari ekspresi titik-titik perjalanan hidup dalam interaksinya dengan lingkungan sekitarnya dalam lorong waktu yang lama. Dan, di atas itu semua, kesehatan atau penyakit dapat muncul dalam kehidupan kita hanya atas perkenan Allah. ¾dr Ade Hashman


0 Response to "Cinta, Kesehatan, Dan Munajat Emha Ainun Nadjib - Ade Hasman"

Post a Comment