Minus is plus - Widya Madya Gunawan


Minus is plus

untuk lebih banyak klik di sini

Semua orang punya hak untuk berduka, dan punya hak pula untuk mengekspresikan duka menurut cara yang disukainya 
Itulah kalimat pembuka yang ada di bab pertama.
Duka adalah bagian dari hidup kita yang terkadang peristiwa itu menampakkan wujudnya yang terlalu tangguh dan perkasa bagi kebanyakan orang. .

Buku ini tidak melarang kita untuk berduka ataupun menghindar dari kedukaan. Melainkan mengajarkan kita bagaimana merespon kedukaan yang kita alami dan mengelolanya supaya menjadi kekuatan. 
Ada 3 tahapan pengelolaan duka
Pertama, memperkuat kepribadian sebelum duka itu terjadi. Kedua, bagaimana memperkuat kemampuan diri saat menghadapi duka. Dan yang ketiga, adalah memperkuat kemampuan diri pada saat peristiwa itu telah berlalu.

Satu poin penting di tahap awal pengelolaan duka adalah Kita dituntut untuk jujur terhadap diri sendiri. Yakni mengakui kelemahan diri, Kejujuran untuk mengakui kelemahan bukanlah suatu aib. Keterbatasan yang terdapat pada diri seseorang adalah hal yang relistis dan sama sekali tidak memalukan. Tidak ada seseorang pun yang memiliki kekuatan tak terbatas. Jangan merasa malu menerima bantuan atau pertolongan orang lain



Setelah kita jujur pada diri kita selanjutnya kita harus menyadari bahwa kita adalah makhluk Tuhan, dan kita harus menyadari bahwasannya  tidak ada suatu peristiwa yang terjadi tanpa seizinnya. Pada tahap ini, tawakal dan kepasrahan sangat diperlukan dalam mengelola duka 
Tidak berhenti disitu, dalam buku karya Wahyu Madya Gunawan ini akan dibahas pula cara-cara menghimpun energi (stuwing) agar kedukaan itu dapat teratasi dan menjadi kekuatan baru untuk bangkit dan menjadi individu yang tahan banting.

0 Response to "Minus is plus - Widya Madya Gunawan"

Post a Comment